top of page

Ngga Pilimsit - Idenburg

Gugus Idenburg di Pegunungan Tengah Papua berada pada kisaran elevasi 4000 - 4700 meter di atas permukaan laut, mulai dari danau dan lembahnya hingga puncak Ngga Pilimsit. Selain puncak Ngga Pilimsit tersebut, Idenburg juga memiliki puncak Soemantri dan Garuda yang bersama-sama mengelilingi danau yang terdapat di tengah-tengahnya.

Lembah Idenburg dengan Puncak Ngga Pilimsit di bagian kirinya, yang dihinggapi salju anomali di permukaan batuannya......

Adalah suatu fenomena alam dari Idenburg atau disebut juga Ngga Pilimsit dalam bahasa lokal, di Pegunungan Tengah Papua yang disebut juga Nassau Range atau Sudirman Range, yaitu turunnya salju yang tidak biasanya terjadi, pada saat-saat tertentu. Bagi Pegunungan Tengah Papua, salju ataupun glacier bukanlah sesuatu yang aneh karena di lokasi inilah terdapat Meren Glacier atau disebut juiga Ngapulu maupun Cartstensz Pyramid yang telah melegenda menjadi puncak-puncak tujuan pendakian gunung oleh petualang lokal maupun internasional. Bagi Idenburg, yang sebenarnya berasal dari nama seorang gubernur kolonial Belanda yang pernah memerintah di Nusantara, turunnya salju adalah sebuah fenomena alam anomali. Di tengah terpaan isu pemanasan global seiring tuduhan semakin menciutnya jumlah salju abadi di Pegunungan Tengah Papua, malah pada saat itu salju memenuhi Idenburg dan menyajikan pemandangan yang mencengangkan.

Puncak Garuda dan Puncak Merah Putih di kanan foto, saat dihinggapi salju anomali.......

Sebelum mencapai lembah dan danau tersebut, menuju Idenburg dari bagian selatan Papua, beberapa blok cuatan limestones purba akibat benturan lempengan bumi dahulu kala harus didaki dan dituruni dengan hati-hati. Perjalanan semi-extreme ini membutuhkan kondisi fisik yang prima karena berhubungan dengan tekanan udara yang tinggi dan tipisnya kadar oksigen. Selain itu, jalur yang harus ditempuh dominan adalah punggung-punggung limestones tua dengan jurang yang menganga di kiri-kanannya sehingga sangat membutuhkan keseimbangan dan kewaspadaan.

Blok-blok limestone purba menuju Idenburg.....

Lazimnya daerah-daerah lain di Pegunungan Tengah Papua pada elevasi sedemikian rupa, Idenburg pun termasuk ke dalam iklim sub-tropis alpind tundra dimana suhu akan berkisar antara 11 - 16 di siang hari dan lebih dingin lagi di malam hari, tetumbuhan pun tidak sanggup tumbuh lebih tinggi tapi memiliki batang dan daun yang kokoh, dan perubahan cuaca pun akan cepat terjadi antara cerah, berkabut dan hujan. Selain itu, sebagai bukti bahwa Idenburg adalah cuatan dasar laut akibat benturan lempengan bumi dahulu kala adalah masih bisa ditemukan fosil kerang-kerangan yang bagi kebanyakan suku pegunungan Papua dijadikan sebagai mas kawin atau perhiasan berharga.

Vegetasi sub-tropik Alpind Tundra di gugus Idenburg - Ngga Pilimsit

Vegetasi sub-tropik Alpind Tundra di gugus Idenburg - Ngga Pilimsit

Danau yang berada di lembah Idenburg saat cerah akan menonjol dengan warna hijuanya dan telah menjadi ikon dan juga tujuan akhir dari perjalanan-perjalanan yang dilakukan selama ini. Tumbuhan jenis ganggang yang berwarna hijau lah yang menguatkan nuansa warna pada danau Idenburg. Danau ini termasuk danau genangan air hujan yang tidak memiliki aliran masuk dan keluar di permukaan melainkan aliran melalui rongga ke dalam tanah. Di saat kemarau danau Idenburg akan kering dan menyisakan tumbuhan ganggang di dasarnya.

Danau Hijau Idenburg - Ngga Pilimsit

Idenburg dengan keunikan dan karakternya berpadu dengan fenomena salju anomali telah menjadi semacam karunia untuk dinikmati mata dan perasaan. Akhirnya berharap, semoga gugus Idenburg ini akan lestari dan akan ada lagi kesempatan menikmati fenomena alam yang luar biasa ini di Idenburg.

Salam


Recent Posts
Archive
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page