top of page

Potensi dan Sumber Daya Alam Kec. Ciemas, Kab. Sukabumi, Jawa Barat

Adalah salah seorang kolega dari sebuah komunitas otomotif adventure dan off-roader yang menyebutkan ke saya perihal Pantai Geopark Ciletuh, Sukabumi.

Segera saya mempersiapkan Jeep 4 x 4 “kecil” saya untuk perjalanan ini dari Kota Bogor pada jam 5.30 melalui Cihidueng, keluar di Cigombong, meneruskan perjalanan melalui Jalan Raya Bogor - Sukabumi melalui Cicurug yang terkenal dari dulu akan kemacetannya, keluar dari jalan raya tersebut memasuki ruas jalan propinsi Cikidang - Pelabuhan Ratu, di Pelabuhan Ratu saya mengarah ke kiri dan berbelok ke kanan di sebuah pertigaan dengan jembatan panjang menuju arah Ujung Genteng melalui Desa Simpenan. Di pertigaan Waluran saya berbelok ke kanan sesuai petunjuk arah menuju Geopark Ciletuh.

Petunjuk arah dan kondisi jalanan sepanjang jalur ini sangat baik. Kesan ini pun bertambah dengan kekaguman akan alam sekitar dan atmosfir yang disajikan oleh Kec. Ciemas, Kab. Sukabumi saat memasuki area ini.

Bentangan persawahan yang dikelilingi lingkar barisan perbukitan dari Barat Daya hingga Utara mengurung dataran rendah hingga ke bibir pantai yang menghadap ke Barat, membentuk komposisi teluk ini lengkap berisikan elemen perbukitan, persawahan dan laut dihiasi air terjun - air terjun yang terlihat dari jauh. Posisi area ini kurang lebih adalah di -7.12222 derajat dan 106.41828 derajat. Posisi yang membentuk teluk ini sangat unik karena tidak persis menghadap ke Selatan seperti pantai-pantai lain di pesisir Selatan pulau Jawa.

Pada jam 13.00 saya berhenti di Pasar Ciwaru untuk membeli beberapa perlengkapan dan kebutuhan berikut sholat di mesjidnya. Setelah itu saya sempatkan mengunjungi beberapa air terjun di Desa Ciwaru, yaitu Air Terjun Sodong dan Cikanteh. Padahal masih banyak lagi air-air terjun di desa itu yang mesti saya kunjungi. Semoga suatu saat saya bisa kembali ke lokasi ini.

Air Terjun Cikanteh

Air Terjun atau Curug Cikanteh terletak di Desa Ciwaru, Kec. Ciemas, Kab. Sukabumi, Jawa Barat.

Menuju ke lokasi curug ini dari Pasar Ciwaru adalah ke arah Utara melalui jalan desa berbatuan yang hanya cukup dilalui satu kendaraan mobil kecil.

Di ujung perjalanan mobil, lokasi pertama yang ditemui adalah Curug Sodong dimana telah banyak warung makan dan minum serta beberapa penginapan berdiri.

Di Curug Sodong ini beberapa pemandu akan menawarkan jasa menuju Curug Cikanteh dan curug-curug lainnya yang memang memiliki jalur perjalanan menanjak, harus meloncati batuan untuk menyeberang sungai dan berpegangan ke akar-akar pohon. Perjalanan ke Curug Cikanteh ini sebaiknya memang harus didampingi pemandu.

Setelah itu saya kembali ke Pasar Ciwaru untuk melanjutkan perjalanan 1 km ke bibir pantai. Setiba di pantai saya mencari penginapan yang harganya cukup terjangkau.

Menjelang senja tiba saya mencoba mengamati suasana pantai. Saya menandai adanya warung-warung yang menjual makanan dan minuman walau tidak banyak pilihannya yang tersedia. Tidak lupa saya juga mengamati elemen-elemen pantai yang bisa digunakan untuk fotografi perjalanan saya. Memang pantai ini bukanlah sebuah spot fotografi yang favorit dengan banyak karang dan hempasan ombaknya, melainkan hanya sebuah pantai landai di teluk yang dangkal hingga ke tengahnya.

Pantai Geopark - Ciletuh

Pantai Geopark - Ciletuh ada di posisi -7.12222 derajat dan 106.41828 derajat.

Tidak seperti pantai-pantai wisata lainnya di pesisir Selatan pulau Jawa, pantai ini malah menghadap ke Barat di dalam sebuah teluk.

Pantai ini landai dan dangkal hingga ke mulut teluk.

Siswa-siswa SMK Mutiara Hikmah

Siswa-siswa SMK Mutiara Hikmah, Desa Taman Jaya, Kec. Ciemas, Kab. Sukabumi, Jawa Barat, merayakan kelulusan mereka di Pantai Geopark Ciletuh, 6 Mei 2017

Keesokan paginya saya keluar dari penginapan berbalik arah kembali menuju jalan tiba. Sebelum sampai di Pasar Ciwaru saya berhenti di salah satu titik di tengah-tengah bentangan persawahan di Desa Tegal Caringin yang mana titik ini telah saya tandai di saat kedatangan.

Bentangan Persawahan di Desa Tegal Caringin

Bentangan Persawahan di Desa Tegal Caringin

Berada di tengah-tengah bentangan sawah yang luas saya merasakan sebuah pesona khas.

Sambil menunggu matahari terbit saya mencoba mengambil beberapa sudut foto yang menghadap ke Barat dan Timur.

Sebuah kesimpulan yang saya dapatkan bahwa petani sawah di lokasi ini cenderung melakukan penanaman yang hampir serempak sehingga layer yang terlihat seragam.

Setelah itu saya menenteng kamera menuju Tempat Penjualan Ikan di Muara Ciletuh untuk mengabadikan beberapa peristiwa di pelabuhan nelayan tradisional tersebut.

Tempat Penjualan Ikan Muara Ciletuh

Tempat Penjualan Ikan Muara Ciletuh

Layaknya pantai pesisir Selatan lainnya, ikan laut merupakan salah satu andalan sumber pendapatan masyarakat lokal.

Hasil tangkapan ikan nelayan tradisional akan melimpah di sekitar bulan-bulan Juni hingga Desember.

Pembeli banyak berdatangan dari Bandung, Jakarta dan Bogor selain pembeli lokal dan sekitar. Sering juga pedagang-pedagang ikan dari Pelabuhan Ratu datang mengisi kekosongan ikan di lokasi ini bila pasokan ikan langka di masa-masa tertentu.

Setelah membersihkan badan dan berkemas-kemas saya menjalankan Jeep 4 x 4 kecil saya ke arah Utara menuju air terjun Cimarinjung yang telah terlihat dari jauh melalui jendela penginapan saya. Di lokasi ini pun saya ditawari untuk melanjutkan perjalanan Jeep 4 x 4 kecil menuju Bukit Kembang Manik dan Puncak Darma untuk melihat pemandangan komplek Geopark Ciletuh dari ketinggian. Tawaran ini pun terpaksa saya tolak mengingat perjalanan dan waktu pulang ke Bogor yang harus saya tempuh. Biar lah ketidak-sempatan mengunjungi semua lokasi menarik di area ini menjadi lecutan agar saya kembali suatu saat.

Air Terjun Cimarinjung

Air Terjun Cimarinjung

Menuju ke arah Utara menyisiri garis pantai, saya menuju Curug Cimarinjung yang terletak di Desa Bale Kambang, Kec. Ciemas, Kab. Sukabumi, Jawa Barat. Menuju ke lokasi kendaraan harus melalui jalan tanah yang menanjak yang hanya cukup dilalui satu kendaraan mobil kecil. Curug ini meluncurkan air yang sangat deras sehingga kabut hasil dari cipratan air bertebaran dan membuat bebatuan di sekitar lembab dan licin. Bila berkesempatan, Bukit Kembang Manik dan Puncak Darma dapat dituju dengan melanjutkan perjalanan di jalur jalan yang sama ke arah atas bukit.

Setelah itu semua, keterkaguman mulai membuat saya mereka-reka mengapa area ini dipersiapkan sedemikian rupa tertibnya, dengan sarana dan prasarana jalan, pengelolaan spot-spot kunjungan wisata, dan lain sebagainya. Besar dugaan saya bahwa area-area kunjungan yang sebagian besar dikelola oleh Geopark dan juga Swadaya Masyarakat ini adalah bagian dari program Pemerintah Daerah Tingkat 1 Jawa Barat di bawah pimpinan Gubernur Ahmad Heryawan. Bila memang dugaan saya ini benar adanya, selayaknya Geopark Ciletuh dan sekitarnya menjadi contoh positif bagi pemerintah daerah lainnya di Indonesia.

Semoga saya bisa kembali dan mengunjungi Pulau Karang Batik di lepas Pantai Geopark Ciletuh, Tanjung Kesik Bodas di ujung Barat Laut dari teluk dan spot-spot menarik lainnya di lokasi ini.

Salam,

Simon Satria


Recent Posts
Archive
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page